Minggu, 05 Mei 2013

Masa Kecil Naruto

Semasa kecilnya Naruto hidup dalam kesendirian. Dia tumbuh tanpa kasih sayang orang tua dan perhatian orang di sekitarnya; dia dijauhi. Karenanya, ia berusaha untuk mencari perhatian orang-orang disekitarnya, dengan berbuat jahil misalnya. Dia berusaha agar dirinya diperhatikan, agar keberadaannya diakui, dia tak segan-segan mengorbankan segalanya untuk itu.

Karena terus menerus dijauhi, Naruto berjanji untuk mewujudkan mimpinya menjadi Hokage, gelar untuk pemimpin di desanya. Sebuah mimpi yang sangat sulit untuk diwujudkannya, terutama karena tak ada satu orang pun yang membantu dan mendukungnya untuk mewujudkan mimpinya, sampai ia bertemu dengan guru Iruka.

Guru Iruka sendiri memiliki masa kecil yang mirip dengan Naruto, kedua orangtuanya tewas dalam pertarungan melawan Kyuubi, yang sekarang bersemayam di tubuh Naruto. Hal ini membuat Iruka mengerti penderitaan yang dialami Naruto. Ia selalu berusaha membuat Naruto senang dan melupakan kesedihannya. Iruka adalah orang pertama yang mau mengakui keberadaan Naruto. Jika bukan karenanya, mungkin Naruto tidak akan pernah menjadi ninja seperti sekarang.



Desa Nami

Dalam misi-misi awalnya sebagai shinobi, Naruto bersama dengan Sakura, Sasuke, dan Kakashi ditugaskan untuk mengawal Tazuna, seorang arsitek jembatan, ke negara Nami. Tetapi di tengah jalan mereka diserang oleh dua shinobi. Meskipun Shinobi tersebut berhasil mereka kalahkan, Kakashi, guru pembimbing Naruto, merasa bahwa tugas yang mereka emban terlalu berat dan tidak cocok dengan kemampuan anak didiknya. Namun didorong rasa keadilan, mereka tetap meneruskan perjalanan dengan risiko besar.

Ternyata bukan hanya mereka saja ninja yang diutus oleh Gatou, seorang mafia. Mereka juga bertemu dengan Zabuza dan Haku, dua ninja pelarian yang berbahaya dari desa Kabut. Tim 7 lalu bertarung melawan Zabusa. Dia dihadapi oleh Kakashi yang meniru semua jurus yang dikeluarkannya. Akhirnya Zabusa tumbang oleh jarum Haku, yang digtujukan untuk memalsukan kematiannya. Haku lalu membawa pergi tubuh Zabusa menjauh. Kakashi dan timnya lalu sampai ke rumah Tazuna. Mereka bertemu dengan cucunya yang tidak menyukai Naruto. Sementara menunggu Kakashi memulihkan cederanya, Naruto, Sasuke dan Sakura diajari cara mengendalikan dan menyalurkan chakra mereka. Mereka harus bisa memanjat pohon tanpa menggunakan tangan. Ketika setengah sadar akbiat latihan, dia bertemu Haku yang sedang mencari obat untuk Zabusa. Dia mengatakan pada Naruto kalau kekuatan diri sebenarnya akan keluar jika melindungi orang terpenting bagi diri mereka.

Akhirnya hari pekerjaan jembatan dimulai lagi, tetapi mereka dikejutkan dengan kehadiran Haku dan Zabusa yang tanpa basa-basi menyerang mereka. Pertarungan berlangsung alot. Naruto yang ketiduran akibat latihan terlambat ke jembatan dan membantu cucu Tazuna ditengah perjalanannya dari gangguan bandit sewaan Gatou. naruto datang ke jembatan dan masuk perangkap cermin es Haku. Dia menjadi murka karena menyangka Sasuke tewas dan membuka kekuatan siluman rubah didalam dirinya. Dia menghajar Haku tanpa ampun. Tetapi yang bersangkutan malah merelakan dirinya untuk dibunuh oleh Kakashi untuk melindungi Zabusa. Tanpa diduga Gatou membawa banyak anakbuahnya untuk menghabisi mereka semua, termasuk Zabusa. Zabusa yang marah dan sedih meminta kunai ke Kakashi dan merangsek maju ke arah Gatou, lalu memenggal kepalanya. Dia meninggal disamping Haku, lalu turunlah salju mengiringi kepergian mereka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar